Hari Raya Paskah (Pagi), 31 Maret 2013
Bacaan Injil: Yoh
20:1-10
JENAZAH TUHAN YESUS TIDAK DITEMUKAN DALAM
KUBUR. Itulah berita yang kita dengar dari cerita Injil di hari Minggu Paskah ini.
Padahal Yesus sudah dikuburkan. Bukankah seharusnya jenazahNya ada dalam kubur?
Lalu mengapa tidak ada lagi di sana? Di mana gerangan jenazah Yesus berada?
Maria Magdalenalah yang pertama kali mengunjungi kubur Yesus. Ia
melihat bahwa batu kubur sudah bergeser dari tempatnya. Ia belum sempat melihat
isi kubur. Tetapi karena panik, Ia segera menyimpulkan bahwa jenazah Yesus
sudah dicuri orang. Maria segera berlari dan
memberitahukan bahwa jenazah Yesus sudah diambil orang. Berita itu spontan
membuat panik Petrus dan murid yang lain. Mereka pun segera berlari mendatangi kubur Yesus. Murid
yang lain itu berlari lebih cepat dan lebih dahulu menjenguk ke dalam kubur
kosong. Ia melihat hanya ada kain kapan yang terletak di tanah. Namun ia bukan
yang pertama masuk ke dalam kubur, melainkan Petrus. Sebab ia menghormati Petrus
sebagai yang pertama di antara para Murid. Kedua murid tidak menemukan apa-apa di
dalam kubur selain kain kapan dan kain peluh yang tergulung rapi. Tuhan Yesus tidak ada di dalam kubur. Di mana
gerangan Yesus tidak mereka ketahui. Hal itu membuat Maria Magdalena dan Petrus
terkejut, panik dan bingung. Mereka sama sekali belum mengerti apa yang sedang
terjadi.
AKAN TETAPI, MURID YANG LAIN TADI SEGERA
PERCAYA BAHWA YESUS BANGKIT. Bagaimana ia bisa segera percaya? Bukankah sama
seperti Petrus, murid yang lain itu tidak menemukan Yesus di dalam kubur? Dari
mana Ia tahu bahwa Yesus telah bangkit? Repotnya lagi dalam cerita Injil kita
tidak menemukan Tuhan yang berbicara atau
menampakkan diriNya. Barangkali kita bertanya, “kalau begitu bagaimana saya bisa percaya
bahwa Tuhan sudah bangkit?” KITA PERCAYA PADA KEBANGKITAN TUHAN, BUKAN
KARENA KUBUR KOSONG. BUKAN PULA KARENA JENAZAH TUHAN TIDAK DITEMUKAN, TETAPI
KARENA MELIHAT TANDA. Iman akan kebangkitan dimulai dengan melihat tanda-tanda
dalam kubur. Sama seperti Petrus, murid yang lain tidak melihat apa-apa dalam
kubur selain kain kapan dan kain peluh yang sudah berada dalam kondisi
tergulung rapi. Akan tetapi, murid yang lain sudah bisa langsung percaya bahwa
Yesus bangkit. Mengapa? Karena kain-kain
itu adalah tanda kebangkitan Yesus. Keadaan kain yang tergulung rapi adalah
tanda bahwa tidak terjadi pencurian terhadap jenazah Yesus seperti yang
disimpulkan Maria Magdalena. Jenazah Yesus tidak dicuri. Yesus sudah bangkit.
Itulah yang segera dipercayai oleh murid yang lain setelah melihat tanda
keadaan kain yang rapi itu.
Saudara terkasih, Kebangkitan adalah
misteri iman. Tuhan menyatakan kebangkitanNya tidak dengan bukti yang selalu jelas
bagi mata dan telinga kita. Kita tidak menyaksikan bagaimana Tuhan bangkit. Tetapi
Tuhan tetap menunjukkannya kepada kita. Ia hadir dan berbicara dalam peristiwa
dan pengalaman hidup kita sehari-hari. Mengapa? Karena, Tuhan yang sudah bangkit itu, kini tinggal di antara kita. Karena itu,
kita sekalian diminta untuk tekun melihat ke dalam kehidupan kita sendiri dan
merenungkannya: Bagaimana cara Tuhan hadir
dan menyapa saya secara pribadi? Hanya dengan begitu, kita sanggup mengalami
secara nyata kehadiran Tuhan yang bangkit.
Kehadiran Tuhan yang bangkit juga dapat kita ketahui
bila kita mengerti Kitab Suci dengan baik. Para murid belum sepenuhnya mengerti misteri
kebangkitan Yesus karena mereka belum menerima dan mengerti Kitab Suci. Andai
mereka mengerti Kitab Suci, tentu mereka tidak akan panik dan bingung ketika
batu kubur bergeser dan jenazah Yesus tidak ada dalam kubur. Karena itu, Kitab
Suci adalah tempat untuk kita menemukan misteri Yesus yang bangkit. Semua itu
telah dibicarakan Tuhan di dalam Kitab Suci. Berbeda dengan para murid, kita semua
telah menerima Kitab Suci. Tetapi apakah kita telah tekun membaca dan mengerti
Kitab Suci dengan baik? Apakah iman kita akan kebangkitan Tuhan datang dari
permenungan kita sendiri akan sabda Tuhan?
Saudara terkasih, KEBANGKITAN ADALAH DASAR
IMAN KITA, bukan? Rasul Paulus berkata: “Jika Yesus tidak bangkit, maka
sia-sialah iman kita.” Sebab kalau Yesus tidak bangkit, Ia hanya diingat
sebagai penjahat yang mati karena hukuman salib. Tetapi karena kebangkitanNya, kita
dapat percaya bahwa Yesus adalah sungguh Allah. Sebab Ia berkuasa atas kekuatan
terbesar yang tak mampu dihindarkan satu manusiapun yakni, MAUT. Maka Tuhan
yang kita imani adalah DIA yang SANGGUP MELAKUKAN SEGALA-GALANYA. DIA BERKUASA
ATAS SEGALA-GALANYA. Di saat kita
kehabisan akal, putus asa, letih, tak menemukan jalan, tak tahu harus berbuat
apa, TUHAN MASIH SANGGUP BERBUAT SESUATU. Kita tidak pernah percaya pada
kesia-siaan, sebab Yesus yang bangkit memberi kita HARAPAN. Tugas kita:
menemukan Tuhan yang sudah bangkit itu dalam keseharian kita.*** Selamat Hari
Raya Paskah.
Fr. Charles, SMM