Hari Minggu Biasa XXXIII, Minggu 18 November 2012
Bacaan: Daniel
12:1-3, Ibrani 10:11-14, Markus 13:24-32
Banyak dari
kita pasti pernah melihat film berjudul 2012.
Isi utamanya, menggambarkan terjadinya hari kiamat, akhir kehidupan di dunia ini. Dalam film ini diperlihatkan
tanda-tanda yang menyertai akhir dunia, misalnya seluruh kota Los Angeles runtuh dan tenggelam ke Samudra
Pasifik, gunung api meletus, Washington DC diserbu tsunami dan menewaskan ribuan orang. Maka
sebagian orang mulai merasa takut dan gelisah karena gambaran hari kiamat yang
seperti itu. Padahal sebagai sebuah film, kisahnya belum benar-benar terjadi. Terus
kenapa kita harus merasa takut atau gelisah? Atau reaksi sebaliknya, peduli amat dengan kiamat, toh itu belum pasti terjadi.
Namun tidak
sedikit kelompok orang di beberapa daerah, yang membuat perhitungan tentang
tahun, tanggal bahkan jam hari kiamat itu datang. Ketika saat itu tiba, mereka
berkumpul di sebuah rumah dan berharap akan diselamatkan.
Tapi nyatanya sampai sekarang
kiamatnya tak datang-datang, juga tak
seorang pun dari kita tahu kapan ia datang. Terus apa pentingnya nih bicara tentang kiamat? Apa benar
kiamat akan tiba suatu saat? Nah persis
pada kesempatan kali ini, Sabda Tuhan bicara pada kita mengenai hari kiamat
atau akhir zaman itu.
Kepada para
muridNya, Yesus berbicara mengenai tanda-tanda
yang terjadi saat kiamat mendekat. Matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak
bercahaya, bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa langit akan
goncang (ay 24-25). Tanda lain dapat
kita temukan dalam kitab Wahyu di mana Kota Yerusalem Baru akan penuh dengan
kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan
permata yaspis, jernih seperti kristal (Why 21:11). Tanda-tanda itu memang hanyalah gambaran
situasi akhir zaman, bagaimana persisnya tak seorangpun tahu, karna toh akhir zaman belum pernah terjadi.
Yang pasti bahwa dunia akan dibarui.
Tapi apa persisnya yang
dimaksudkan Yesus dengan akhir zaman atau kiamat? Pada ayat 26
Yesus berkata bahwa pada waktu (akhir zaman) itu “… orang akan melihat Anak Manusia datang dalam
awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya.” Jadi akhir zaman tidak
lain adalah peristiwa kedatangan Anak
Manusia yakni KEDATANGAN TUHAN itu
sendiri. Kalau dulu Tuhan datang ke dunia untuk menebus dosa manusia, maka pada
akhir zaman nanti Tuhan datang lagi tetapi untuk MENGUMPULKAN ORANG-ORANG PILIHANNYA (ay. 27). Ya, Tuhan akan
menyuruh malaikat-malaikatNya mengumpulkan semua umatNya yang tercerai-berai,
dari segala daerah, dan MENYELAMATKAN
mereka. Dengan kata lain, akhir zaman adalah hari di mana Tuhan datang untuk
memilih sendiri serta menyelamatkan Orang-Orang
PilihanNya saja. Siapa itu orang-orang
pilihanNya? Tentu saja setiap orang yang percaya pada Tuhan dan hidup
sesuai dengan imannya itu.
Para saudara,
bukankah akhir zaman yang disampaikan Yesus ini merupakan KABAR GEMBIRA bagi
kita orang yang percaya padaNya? Bukankah yang ada pada kita setelah mendengar perkataan
Yesus tadi adalah kegembiraan sekaligus harapan bahwa pada saatnya nanti, setiap kita akan dipilih dan diselamatkan Tuhan?
Kita mungkin takut terhadap gambaran
akhir zaman yang lebih menyerupai gempa bumi itu. Kita mungkin takut ikut mati tiba-tiba
dengan cara mengerikan seperti
yang sering disampaikan dalam film atau
buku tertentu. Tapi sabda Yesus tentu
menggembirakan dan menghibur kita: Ia akan Datang dan
Menyelamatkan kita. Kapan waktunya, tak seorang pun tahu (ay. 32). Yang pasti,
perjuangan hidup, ketekunan iman dan perbuatan baik kita selama hidup tidak
akan berakhir sia-sia. Tuhan memperhitungkannya sebagai jaminan untuk kelak boleh hidup bersatu bersama DIA.
Oleh karena
itu, pesan Yesus hari ini tidak lain supaya kita PERCAYA akan KEDATANGANNYA
pada akhir zaman. Kita yang PERCAYA tidak akan membuat hidup kita berjalan
begitu saja. Kita yang PERCAYA akan mengusahakan sebuah hidup yang berkualitas
yakni HIDUP sebagai ORANG-ORANG PILIHAN TUHAN. Apakah selama ini kita sudah cukup
menjalankan hidup sebagai orang-orang
pilihan Tuhan? Apa saja yang sudah dan mau kita perjuangkan selama masih di
dunia ini?
Kematian
memang berlaku sama untuk setiap manusia. Namun cara kita mengisi hidup sebelum
kematian itulah yang memberi perbedaan. Kita yang percaya pada Tuhan akan
menjalani hidup sebagai Persiapan untuk Kehidupan Kekal. “Sebab siapa yang
menabur dengan bercucuran air mata, akan menuai dengan sorak-sorai.” Arahkanlah
hati, pikiran, dan sikap sesuai kehendak Allah. Hiduplah sebagai orang-orang
pilihanNya. Deo Soli, Hanya Tuhan!
Fr. Diaz
SMM & Fr. Charles SMM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar